Netizen Pertanyakan Kejanggalan ini soal dugan Korupsi 600 Juta Amien Rais

Didampingi anak sulungnya Hanafi Rais, pendiri Partai Amanat Nasional Amien Rais akhirnya bicara terkait pernyataan yang menyebut dirinya menerima aliran dana rasuah alat kesehatan.

Dalam konferensi pers yang digelar di kediamannya di kawasan Gandaria, Jakarta Selatan, Jumat (2/6/2017), Amien mengatakan saat isu ini bergulir, langsung mencari kebenaran dari sekretaris melalui rekening bank miliknya.

"Saya coba me-"refresh" ingatan, seingat saya Pak Soetrisno Bachir sebagai entrepreneur sukses sering membantu kegiatan saya baik sosial maupun kegiatan keagamaan agar tidak merepotkan pihak lain," ujarnya

Didampingi anak sulungnya Hanafi Rais, pendiri Partai Amanat Nasional Amien Rais akhirnya bicara terkait pernyataan yang menyebut dirinya menerima aliran dana rasuah alat kesehatan.  Dalam konferensi pers yang digelar di kediamannya di kawasan Gandaria, Jakarta Selatan, Jumat (2/6/2017), Amien mengatakan saat isu ini bergulir, langsung mencari kebenaran dari sekretaris melalui rekening bank miliknya.  "Saya coba me-"refresh" ingatan, seingat saya Pak Soetrisno Bachir sebagai entrepreneur sukses sering membantu kegiatan saya baik sosial maupun kegiatan keagamaan agar tidak merepotkan pihak lain," ujarnya  Kabarnya, uang sebesar Rp 600 juta itu berasal dari Yayasan Soetrisno Bachir yang ditransfer ke rekeningnya pada kurun waktu 15 Januari sampai 13 Agustus 2007.  Kepada wartawan, Amien mengatakan, selama ini dia mengenal Soetrisno Bachir sebagai orang yang dermawan dan sering membantu kegiatan sosial, jadi ketika Soetrisno Bachir menawarkan bantuan untuk kegiatan operasionalnya, Amien tidak menolak.  Dia menilai Soetrisno adalah tokoh yang sangat baik dan dermawan, sering membantu banyak pihak.  Bahkan siapa saja yang mendapat bantuan dana dari Soetrisno Bachir, Amien mengaku tidak tahu.  "Saya pernah bertanya kepada Soetrisno Bachir kenapa dia sering membantu berbagai kegiatan saya. Dia (Soetrisno Bachir) menjawab, 'Pak Amien, saya disuruh ibunda saya untuk membantu anda', jadi ketika dia (Soetrisno Bachir) menawarkan bantuan tiap bulan untuk kegiatan operasional, saya anggap sebagai hal wajar," ujarnya kepada wartawan.  "Pada 2007 saya sudah 3 tahun tidak menjadi pejabat, waktu itu ketua MPR. Namun rupanya bantuan Soetrisno Bachir untuk kegiatan operasional saya, yang berlangsung selama 6 bulan pada 2007 itu menjadi salah satu topik berita yang sangat menarik dan harus saya ikuti secara tegas dan berani," tegas Amien.  Terkait pengakuan Amien tersebut, komentar warganet mengalir deras melalui berita Tribunnews yang berjudul Pengakuan Amien Rais soal Aliran Dana dari Soetrisno Bachir sebesar Rp 600 Juta.  Salah seorang warganet melalui akun jejaring sosial Facebook menilai ada kejanggalan dalam salah satu pernyataan Amien Rais terkait 'bantuan' operasional dari Soetrisno Bachir pada 2007.  "Masa pada waktu 2007, ente menjabat jadi Dewan Kehormatan (PAN-red) dan Soetrisno Bachir jadi Ketua Umum PAN tidak tahu menahu masalah Rp 600 juta sumbernya dari mana, emangnya rakyat Indonesia pada bodoh," tulis warganet pengguna akun E***n He****an.  Warganet lainnya mempertanyakan sikap Amien Rais terhadap uang transferan sebanyak Rp600 juta selama 6 bulan.  "Apapun dalihmu, selama 6 bulan ditransfer Rp600 juta, mosok enggak curiga dan enggak tahu duit apa, apalagi yayasan itu biasanya kegiatannya sosial untuk menolong orang enggak mampu?" tulis netizen pengguna akun P***ti D*******nti.  Mantan Ketua Umum Partai Amanat Nasional, Amien Rais memberikan keterangan pers terkait namanya yang disebut menerima aliran dana dalam kasus korupsi pengadaan alat kesehatan di kediamannya di Komplek Taman Gandaria, Jakarta Selatan, Jumat (2/6/2017). Amien Rais mengaku menerima Rp 600 juta dari bantuan dana operasional dari Soetrisno Bachir bukan dari aliran dana kasus korupsi pengadaan alat kesehatan yang menyeret mantan Menteri Kesehatan Siti Fadilah Supari. The Jakarta Post/Dhoni Setiawan (The Jakarta Post/Dhoni Setiawan) Pun demikian pendapat salah seorang warganet yang mempertanyakan asal muasal duit yayasan sebesar Rp600 juta.  "Mana ada yayasan ngasih duit 600 juta. Kalau ngga ada apa-apanya. Karena yayasan bukan profit," tulis P***al P***ni.  Berikut komentar-komentar lain netizen:  Rio L****a: Januari April Mei Mei Agustus November..banyak juga uang untuk operasional sampe 600 juta.  Tri A*****eni: Seharusnya membantu biaya operasional itu kepada orang yang lebih membutuhkan, dan kalau Anda merasa butuh berarti Anda kelihatan miskin.  D****g P***o: Uang masuk rekening sudah bukti mati Anda terima suap. Anda orang cerdas pasti tahu masalah itu Pak Amien. Kalau Anda merasa memang uang tersebut tidak beres, pasti Anda akan melaporkannya. Bukan malah nunggu ada hasil penyelidikan kpk.  Akui terima  Amien Rais memberikan klarifikasi terkait namanya yang disebut oleh jaksa KPK menerima aliran dana korupsi pengadaan alat kesehatan (Alkes).  Ia menggelar jumpa pers di kediamannya di Perumahan Taman Gandaria, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan, Jumat (2/6/2017).  Setelah jaksa KPK Ali Fikri mengatakan bahwa adanya aliran dana korupsi kepadanya, Amien mengaku langsung menanyakan pada sang istri terkait hal tersebut.  Ia meminta istrinya untuk memeriksa rekening bank yang ia miliki.  Amien mengaku harus mengingat lagi apa yang terjadi 10 tahun yang lalu, ketika kasus tersebut terjadi.   Menurutnya saat itu, dirinya memang menerima bantuan keuangan untuk operasionalnya dari, Soetrisno Bachir.  Hal itu agar dirinya  tidak membebani pihak lain.  Soetrisno menurutnya adalah sosok yang baik dan dermawan. Hubungannya dengan Soetrisno Bachir sudah terjalin lama sejak sebelum PAN lahir pada tahun 1998.  Amien Rais pun pernah menanyakan kepada Soetrisno Bachir, perihal bantuan yang ia terima darinya.  "Jawabnya, ini saya quote, Mas Amien saya disuruh ibunda saya untuk membantu Anda," kata Amien mengutip jawaban Soetrisno Bachir.  Oleh karena itu Amien merasa wajar ketika ia terus mendapatkan tawaran bantuan operasional yang diberikan oleh Soetrisno Bachir.  Amien menegaskan bahwa dirinya akan menghadapi kejadian 10 tahun lalu yang diangkat kembali dengan bumbu-bumbu dramatisasi di media massa dengan jujur, tegas, dan apa adanya.  Ia mengatakan pada tahun 2007, ia sudah tiga tahun tidak lagi menjabat pejabat, yang saat itu adalah Ketua MPR.  Namun, bantuan dari Soetrisno Bachir yang berlangsung enam bulan pada tahun 2007 tersebut kini menjadi topik berita yang sangat menarik dan harus ia ikuti secara tegas dan berani.  Karena dana yang diberikan Soetrisno Bachir tersebut dicurigai berasal dari dana pengadaan alat kesehatan tersebut.  Maka dari itu, hari Senin 5 Juni 2017 mendatang, Amien Rais akan berkunjung ke kantor Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) untuk menjelaskan duduk persoalannya.  "Karena itu, pada Senin mendatang, saya akan berkunjung ke kantor KPK untuk menjelaskan duduk persoalannya sebelum saya berangkat umroh pada 8 Juni nanti," kata Amien Rais.  Ia khawatir jika nanti KPK memanggil saat dirinya umrah nantinya akan dikatakan Amien Rais lari dari tanggung jawab.  Setelah itu, Amien Rais pun langsung menutup keterangan persnya saat itu dan mengatakan bahwa awak media boleh bertanya apa pun setelah kunjungannya ke KPK Senin mendatang, begitu juga untuk masalah laporan dugaan kasus korupsi yang menyeret dua tokoh besar Indonesia.

Kabarnya, uang sebesar Rp 600 juta itu berasal dari Yayasan Soetrisno Bachir yang ditransfer ke rekeningnya pada kurun waktu 15 Januari sampai 13 Agustus 2007.

Kepada wartawan, Amien mengatakan, selama ini dia mengenal Soetrisno Bachir sebagai orang yang dermawan dan sering membantu kegiatan sosial, jadi ketika Soetrisno Bachir menawarkan bantuan untuk kegiatan operasionalnya, Amien tidak menolak.

Dia menilai Soetrisno adalah tokoh yang sangat baik dan dermawan, sering membantu banyak pihak.

Bahkan siapa saja yang mendapat bantuan dana dari Soetrisno Bachir, Amien mengaku tidak tahu.

"Saya pernah bertanya kepada Soetrisno Bachir kenapa dia sering membantu berbagai kegiatan saya. Dia (Soetrisno Bachir) menjawab, 'Pak Amien, saya disuruh ibunda saya untuk membantu anda', jadi ketika dia (Soetrisno Bachir) menawarkan bantuan tiap bulan untuk kegiatan operasional, saya anggap sebagai hal wajar," ujarnya kepada wartawan.

"Pada 2007 saya sudah 3 tahun tidak menjadi pejabat, waktu itu ketua MPR. Namun rupanya bantuan Soetrisno Bachir untuk kegiatan operasional saya, yang berlangsung selama 6 bulan pada 2007 itu menjadi salah satu topik berita yang sangat menarik dan harus saya ikuti secara tegas dan berani," tegas Amien.

Terkait pengakuan Amien tersebut, komentar warganet mengalir deras melalui berita Tribunnews yang berjudul Pengakuan Amien Rais soal Aliran Dana dari Soetrisno Bachir sebesar Rp 600 Juta.

Salah seorang warganet melalui akun jejaring sosial Facebook menilai ada kejanggalan dalam salah satu pernyataan Amien Rais terkait 'bantuan' operasional dari Soetrisno Bachir pada 2007.

"Masa pada waktu 2007, ente menjabat jadi Dewan Kehormatan (PAN-red) dan Soetrisno Bachir jadi Ketua Umum PAN tidak tahu menahu masalah Rp 600 juta sumbernya dari mana, emangnya rakyat Indonesia pada bodoh," tulis warganet pengguna akun E***n He****an.

Warganet lainnya mempertanyakan sikap Amien Rais terhadap uang transferan sebanyak Rp600 juta selama 6 bulan.

"Apapun dalihmu, selama 6 bulan ditransfer Rp600 juta, mosok enggak curiga dan enggak tahu duit apa, apalagi yayasan itu biasanya kegiatannya sosial untuk menolong orang enggak mampu?" tulis netizen pengguna akun P***ti D*******nti.

Mantan Ketua Umum Partai Amanat Nasional, Amien Rais memberikan keterangan pers terkait namanya yang disebut menerima aliran dana dalam kasus korupsi pengadaan alat kesehatan di kediamannya di Komplek Taman Gandaria, Jakarta Selatan, Jumat (2/6/2017). Amien Rais mengaku menerima Rp 600 juta dari bantuan dana operasional dari Soetrisno Bachir bukan dari aliran dana kasus korupsi pengadaan alat kesehatan yang menyeret mantan Menteri Kesehatan Siti Fadilah Supari. The Jakarta Post/Dhoni Setiawan (The Jakarta Post/Dhoni Setiawan)
Pun demikian pendapat salah seorang warganet yang mempertanyakan asal muasal duit yayasan sebesar Rp600 juta.

"Mana ada yayasan ngasih duit 600 juta. Kalau ngga ada apa-apanya. Karena yayasan bukan profit," tulis P***al P***ni.

Berikut komentar-komentar lain netizen:

Rio L****a: Januari April Mei Mei Agustus November..banyak juga uang untuk operasional sampe 600 juta.

Tri A*****eni: Seharusnya membantu biaya operasional itu kepada orang yang lebih membutuhkan, dan kalau Anda merasa butuh berarti Anda kelihatan miskin.

D****g P***o: Uang masuk rekening sudah bukti mati Anda terima suap. Anda orang cerdas pasti tahu masalah itu Pak Amien. Kalau Anda merasa memang uang tersebut tidak beres, pasti Anda akan melaporkannya. Bukan malah nunggu ada hasil penyelidikan kpk.

Akui terima

Amien Rais memberikan klarifikasi terkait namanya yang disebut oleh jaksa KPK menerima aliran dana korupsi pengadaan alat kesehatan (Alkes).

Ia menggelar jumpa pers di kediamannya di Perumahan Taman Gandaria, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan, Jumat (2/6/2017).

Setelah jaksa KPK Ali Fikri mengatakan bahwa adanya aliran dana korupsi kepadanya, Amien mengaku langsung menanyakan pada sang istri terkait hal tersebut.

Ia meminta istrinya untuk memeriksa rekening bank yang ia miliki.

Amien mengaku harus mengingat lagi apa yang terjadi 10 tahun yang lalu, ketika kasus tersebut terjadi. 

Menurutnya saat itu, dirinya memang menerima bantuan keuangan untuk operasionalnya dari, Soetrisno Bachir.

Hal itu agar dirinya  tidak membebani pihak lain.

Soetrisno menurutnya adalah sosok yang baik dan dermawan. Hubungannya dengan Soetrisno Bachir sudah terjalin lama sejak sebelum PAN lahir pada tahun 1998.

Amien Rais pun pernah menanyakan kepada Soetrisno Bachir, perihal bantuan yang ia terima darinya.

"Jawabnya, ini saya quote, Mas Amien saya disuruh ibunda saya untuk membantu Anda," kata Amien mengutip jawaban Soetrisno Bachir.

Oleh karena itu Amien merasa wajar ketika ia terus mendapatkan tawaran bantuan operasional yang diberikan oleh Soetrisno Bachir.

Amien menegaskan bahwa dirinya akan menghadapi kejadian 10 tahun lalu yang diangkat kembali dengan bumbu-bumbu dramatisasi di media massa dengan jujur, tegas, dan apa adanya.

Ia mengatakan pada tahun 2007, ia sudah tiga tahun tidak lagi menjabat pejabat, yang saat itu adalah Ketua MPR.

Namun, bantuan dari Soetrisno Bachir yang berlangsung enam bulan pada tahun 2007 tersebut kini menjadi topik berita yang sangat menarik dan harus ia ikuti secara tegas dan berani.

Karena dana yang diberikan Soetrisno Bachir tersebut dicurigai berasal dari dana pengadaan alat kesehatan tersebut.

Maka dari itu, hari Senin 5 Juni 2017 mendatang, Amien Rais akan berkunjung ke kantor Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) untuk menjelaskan duduk persoalannya.

"Karena itu, pada Senin mendatang, saya akan berkunjung ke kantor KPK untuk menjelaskan duduk persoalannya sebelum saya berangkat umroh pada 8 Juni nanti," kata Amien Rais.

Ia khawatir jika nanti KPK memanggil saat dirinya umrah nantinya akan dikatakan Amien Rais lari dari tanggung jawab.

Setelah itu, Amien Rais pun langsung menutup keterangan persnya saat itu dan mengatakan bahwa awak media boleh bertanya apa pun setelah kunjungannya ke KPK Senin mendatang, begitu juga untuk masalah laporan dugaan kasus korupsi yang menyeret dua tokoh besar Indonesia.

Berlangganan:


close

loading...